ISLAM DI KAWASAN ASIA TENGGARA
PENDAHULUAN
Pengkajian perkembangan Islam di Asia
tenggara sangatlah menarik dan unik,umat Islam merupakan mayoritas penduduk di
Asia Tenggara khususnya di Indonesia,Malaysia,Brunai dan wilayah Patani
di Thailand selatan.Proses peralihan dan perkembangan Islam di Kawasan Asia
Tenggara berlangsung secara damai dan massal.Konversi kedalam Islam merupakan proses yang panjang dan masih
terus berlangsung sampai kini.prosese Islamisasi lebih intens dan meluas sejak
akhir abad ke 12,meski para Pedagang muslim telah hadir di beberapa tempat di Nusantara pada abad ke 7 dan 8 belum ada bukti bahwa mereka telah
memusatkan diri dalam penyebaran
Islam.Pengertian Kawasan Asia Tenggara, kawasan
artinya daerah tertentu yang mempunyai ciri tertentu[1]
Asia Tenggara artinya suatu wilayah yang teridiri dari negara-negara yang secara letak geografis
berada di wilayah Asia dibagian tenggara (South East Asia).Sekarang di kawasan ini terdapat 11 negara
diantaranyayaituIndonesia, Malaysia, Singapura, BrunaiDarusalam,Thailand, Vietnam,
Kamboja, Laos, Myanmar, Philipina dan Timor Leste. Jadi Kawasan Asia Tenggara
artinya wilayah yang secara geografis berada di Asia bagian tenggara (South
East Asia) yang terdiri dari berbagai negara.
Sejak beberapa tahun terakhir,
sejumlah pengamat dunia Islam atau islamicist di luar negeri memberikan
analisis dan komentar yang positif tentang perkembangan Islam di Asia Tenggara,
Khususnya Indonesia dan Malaysia. Karakter terpenting Islam di Asia Tenggara
misalnya, watak yang lebih damai, ramah, dan toleran. Watak Islam seperti ini
diakui banyak pengamat atau orentalis di masa lalu. Di antaranya, Thomas W.
Arnold, dengan buku klasiknya, The Preaching of Islam (1950) yang menyimpulkan
bahwa penyebaran dan perkembangan history Islam di Asia Tenggara berlansung
secara damai; dalam istilah Arnold disebut sebagai penetration pacifigure.
Penyebaran Islam secara damai di Asia Tenggara berbeda dengan ekspansi Islam di
banyak wilayah Timu Tengah, Asia Selatan, dan Afrika yang oleh sumber-sumber
Islam di Timur Tengah disebut fath, yakni pembebasan, yang sering melibatkan
kekuatan militer. Meskipun futuh di kawasan-kawasan yang disebutkan terakhir
ini tidak selamanya berupa pemaksaan penduduk setempat untuk memeluk Islam,
akhirnya wilayah-wilayah ini mengalami ”Arabisasi” yang lebih intens.
Sebaliknya, penyebaran Islam di Asia Tenggara tidak pernah disebut sebagai
futuh yang disertai kehadiran kekuatan militer Muslim dari luar. Hasilnya, Asia
Tenggara sering disebut sebagai wilayah Muslim yang the last Aribicized paling
kurang atau sedikit dalam mengalami proses“Arabisasi”.
Di kawasan Asia Tenggara ada yang mempersatukan ikatan emosional dan psikologis , melalui kebudayaan dan bahasa yang dipergunakan sebagai lingua franca yaitu Melayu dimana dalam proses kelembagaan baik secara budaya ,social maupun politis menunuukan keislamannya,secara etnologis penduduknya memiliki ragam yang sama (homogen) pada ras Melayu tapi dalam realita social dan budaya yang berkembang didalamnya menunjukan keragaman (heteorogenecar).Dalam keislaman di wilayah ini sangatlah unik dimana proses masuknya Islam melaui jalan damai sehinga adaftasi budaya local sangat mempengaruhi perkembangan Islam.
Di kawasan Asia Tenggara ada yang mempersatukan ikatan emosional dan psikologis , melalui kebudayaan dan bahasa yang dipergunakan sebagai lingua franca yaitu Melayu dimana dalam proses kelembagaan baik secara budaya ,social maupun politis menunuukan keislamannya,secara etnologis penduduknya memiliki ragam yang sama (homogen) pada ras Melayu tapi dalam realita social dan budaya yang berkembang didalamnya menunjukan keragaman (heteorogenecar).Dalam keislaman di wilayah ini sangatlah unik dimana proses masuknya Islam melaui jalan damai sehinga adaftasi budaya local sangat mempengaruhi perkembangan Islam.
PEMBAHASAN.
1. Proses Masuknya Islam di Asia
Tenggara
Sejarah masuknya Islam di Asia Tenggara sampai
saat ini merupakan polemik panjang yang menimbulkan pro dan kontra antara
sejarawan, agamawan, arkeolog, dan intelektual. Namun, yang menjadi referensi
umum, masuknya Islam di Asia Tenggara adalah melalui proses perdagangan
internasional yang berpusat di Selat Malaka melalui para pedagang muslim Persia
dan Arab. Tercatat pada abad VII dan VIII, banyak pedagang muslim Persia dan
Arab yang turut berlayar dan berdagang di Selat Malaka. Selat Melaka menjadi
tempat strategis untuk menghubungkan antara Asia Timur , Asia Tenggara, dan
Asia Barat. Melalui jalur prdagangan ini kemudian para muslim Persia dan Arab
mulai mensyiarkan Islam di Asia Tenggara. Bahkan penyebaran Islam mulai merebah
di daerah bagian Timur Asia, yaitu negeri China.Pada abad XII, posisi Islam
sudah mulai mendapatkan banyak pengikut. Bahkan pada saat itu sudah terdapat
komunitas muslim yang mayoritas adalah pedagang. Bisa dikatakan, Islam pada
masa ini banyak melakukan penetrasi agama ke berbagai wilayah Asia.
Perkembangan pesat dapat dilihat pada abad XVI. Pada masa itu, Islam mulai
mendapatkan posisi strategis di Asia karena bertepatan dengan munculnya
kerajaan yang bercorak Islam. Di sinilah Islam mendapatkan napas baru yang
lebih segar Sesuai dengan perkembangannya, Islam kemudian berafiliasi dari satu
negara ke negara lain di Asia Tenggara. Dengan demikian, Islam tidak hanya
menjadi agama pedagang, tetapi agama yang mulai dipeluk oleh masyarakat pada
umumnya. Bahkan, Islam bisa dikatakan sudah menjadi agama terbesar di Asia
Tenggara dan Dunia.
Secara signifikan, Islam telah
memberikan pandangan hidup (way of life) baru bagi penduduk Asia
Tenggara. Dikatakan demikian karena penduduk yang pada mulanya tidak mempunyai
embel-embel agama, sejak datangnya Islam, mereka kemudian mempunyai agama dan
berketuhanan. Yang perlu diapresiasi adalah bahwa Islam datang di Asia Tenggara
tidak serta merta menghilangkan budaya atau lokalitas penduduk. Islam justru
menjadi bingkai dan turut mewarnai jalannya tradisi penduduk. proses masuknya
Islam di negara-negara bagian Asia Tenggara tidak sepenuhya sama. Semuanya
memiliki karakteristik masing-masing dan budaya yang sama sekali berbeda. Ada
juga negara yang sudah menggunakan tradisi Islam ala Persia dan Islam ala Arab.
Di Malaysia, misalnya, ajaran Islam atau tradisi Islam Arab sudah mulai merebah
Malaysia. Bahkan, Malaysia merupakan salah satu negara di Asia yang ajaran
keislamannya hampir mirip dengan Islam Arab.Hingga sekarang, jejak tilas Islam
yang palig besar di Asia Tenggara adalah di dataran Indonesia. Bahkan,
Indonesia bagi orang-orang Barat sering dinamakan sebagai negara Islam terbesar
di Asia.
Ada tiga versi yang menjadi rujukan
masuknya Islam ke Kawasan AsiaTenggara lebih khusus ke Nusantara :
Pertama,Islam di bawa ke Nusantara melalui
para pedagang Persia sekitar abad 13 M.Samudera Pasai diyakini sebagai tempat
pijakan pertama.Adanya kesamaan tradisi beberapa kerlompok masyarakat Islam
dengan tradisi masyarakat Persia,buktinya peringatan Suro yang dilaksanakan setiap
tanggal 10 Muharam,tradisi Tabutyang dilaksanakan sebgian masyarakat Minang si
Sumatera Barat merupakan tradisi yang persis yang dilakukan masyarakat Iran
untuk memperingati wafatnya sayyidina Husain.Serta beberapa bahasa Persia yang
terserap dalam bahasa di Pasai, seperti Jabar dari Zabar dan Jer dari Ze-er[2]
Kedua,Islam masuk ke Nusantara pada abak
ke 12 atau awal abad ke 13 M,dibawa para pedagang dari Gujarat dan Bengali
India.Buktinya pola hubungan kebudayaan yang sudah terjalin berabad-abad antara
penduduk Nusantara dengan para pedagang India serta prilaku masyarakat islam di
Nusantara tidak mencerminkan nilai-nilai Arab.
Ketiga,Islam masuk ke Nusantara pada awal
abad ke 7 M,penyebarnya adalah para pedagang dari Arab langsung,sumbernya
banyak ditemukan dalam literature-literatur Cina seperti buku Chiu Thang Shu yang
menyebutkan bahwa orang-orang Ta Shih sebutan bagi orang-orang Arab,pernah
mengadakan kunjungan diplomatic ke Cina tahun 651 M/31 Hijriah.Empat tahun
kemudian, dinasti yang sama menerima delegasi dari Tan Mi Mo Ni merupakan utusan yang dikirim oleh khalifah
yang ketiga,ini artinya Khalifah Utsman bin Affan[3]
Beberapa
catatan lain menyebutkan, delegasi-delegasi yang dikirim ke Cina itu sempat
mengunjungi Zabaj atau Sribuza sebutan untuk Sriwijaya. Mereka umumnya ingin
mengenal kebudayaan Budha di Sriwijaya yang dikenal pada masa itu.kunjungan ini
dikisahkan oleh Ibnu Abd al-Rabbih, ia menyebutkan bahwa sejak tahun 100 H atau
718 M, sudah terjalin hubungan diplomatic yang cukup baik antara raja Sriwijaya
bernama Sri Indravarman dengan Khalifah Umar Ibnu Abdul Aziz[4]. Masuk dan penyebaran Islam di Asia Tenggara dan
Nusatara dilakukan secara damai tanpa
kekerasan atau pemaksaan sehingga penyebarannya cepat berkembang, cara dan
saluran masuknya Islam di bumi Indonesia (Nusantara) diantaranya adalah sebagai
berikut :
aPerdagangan
Sejak abad ke 7 M para pedagang Islam dari Arab, Persia
dan India telah ikut ambil bagian dalam kegiatan perdagangan di Indonesia. Di samping
berdagangan, para pedagang Islam dapat menyampaikan dan
mengajarkan agama dan budaya Islam kepada orang lain
termasuk masyarakat Indonesia.
bPerkawinan, Para
pedagang Islam yang melakukan kegiatan perdagangan dalam waktu yang cukup lama. Keadaan ini dapat mempererat hubungan mereka dengan
penduduk pribumi atau dengan kaum bangsawan pribumi.
Jalinan hubungan yang baik ini terkadang diteruskan
dengan adanya perkawinan antara putri kaum pribumi dengan para pedagang Islam.
cPolitik
Pengaruh
kekuasaan seorang raja sangat besar peranannya dalam proses Islamisasi. Ketika seorang raja memeluk agama Islam maka rakyat juga
akan mengikuti jejak rajanya. Setelah
tersosialisasinya agama islam, maka kepentingan politik dilakukan melalui
perluasan wilayah kerajaan, yang diikuti pula dengan penyebaran agama Islam. Contohnya, Sultan Demak mengirimkan pasukannya untuk menduduki
wilayah Jawa Barat dan memerintahkanuntuk menyebarkan agama
Islam. Pasukan itu dipimpin oleh Fatahillah
d.Pendidikan
Para
ulama, guru-guru, ataupun para Kyai juga memiliki peranan yang cukup penting dalam penyebarkan agama dan budaya Islam. Meraka
menyebarkan agama mealui pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok
pesantren,dilakukan oleh wali Songo di pulau Jawa.
e.Kesenian
Saluran kesenian dapat dilakukan dengan mengadakan
pertunjukkan seni gamelan seperti yang terjadi di Yogyakarta, Solo, Cirebon, dan
lain-lain. Seni gamelan ini dapat mengundang masyarakat
untuk berkumpul dan selanjutnya dilaksankan dakwah-dakwah
keagamaan. Disamping seni gamelan juga terdapat seni wayang.
Melalui cerita-cerita wayang itu para ulama menyisipkan ajaran agama Islam
.Contohnya:Sunan Kalijaga memanfatkan seni wayang untuk proses
Islamisasi.
f.Tasawuf
Para
ahli tasawwuf hidup dalam kesederhanaan, mereka selalu berusaha untuk menghayati kehidupan masyarakatnya dan hidup bersama ditengah-tengah
masyarakatnya. Para ahli tasawwuf ini biasanya memiliki keahlian
yang dapat membantu kehidupan masyarakat, diantaranya ahli dalam menyembuhkan penyakit. Penyebaran agama-agama islam yang mereka lakukan disesuaikan dengan
kondisi, dalam pikiran, dan budaya masyarakat pada masa
itu, sehingga ajaran-ajaran Islam dapat mudah diterima
oleh masyarakat. Contoh ahli tasawwuf antara lain Hamzah Fansuri
di Aceh dan Sunan Panggung di Jawa.
Ajaran Islam dapat
diterima dan berkembang
pesat dan sejak
sekitar abad ke 13 M semakin
merata keberbagai pelosok di Nusantara, hal ini disebabkan sebagai berikut :
•
Islam bersifat terbuka.
•
Penyebaran islam dilakukan secara damai.
•
Islam tidak membedakan kedudukan seseorang dalam masyarakat.
●Upacara-upacara
dalam agama Islam dilakukan dengan sangat sederhana.
●Ajaran
Islam berupaya untuk menciptakan kesejahteraan kehidupan masyarakat
dengan adanya kewajiban zakat bagi yang
memiliki harta.
2. Corak dan Ragam Islam di Asia Tenggara.
Secara kulturar dan bahasa yang berkembang di kawasan ini
berupa kebudayaan dan bahasa Melayu, ini bisa dilihat dan ditelusuri di
Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunai Darusalam,Patani di Thailand atau Moro
di wilayah Mindano Philipina Selatan.Yang membedakan proses Islamisasi di
kawasan Asia Tenggara dengan kawasan lain adalah penyebaran Islam pada awal
kedatangannnya dilakukan melalui jalan damai yang dibawa para pedagang dari
Arab,Persia, India maupun Cina.Di Thailand meskipun beragama Budha,kedayangan
Islam terasa pada masa pemerintahan kerajaan Sukhotai pada abad XIII M. Perdagangan
merupakan faktor-faktor dominan yang mendekatkan Islam dengan kerajaan Ayutthya.[5]
Peran orang-orang Muslim sebagai menteri dan saudagar yang dekat dengan raja
menjadikan mereka kelompok yang berpengaruh di istana.[6]
Ciri-ciri perkembangan dan pola kehidupan sosial, agama,
serta budaya kaum muslimin di Asia Tenggara ayang berbasis kultur
Melayu,ksusunya mengenai dinamika budaya setiap komunitas perwilayah,menunjukan
pola0pola yang kompleks dan longgar.Satu sisi secara etnolinguistik
masing-masing negara dan bangsa di kawasan ini memperlihatkan pada posisi yang
homogen,tetapi pada sisi yang lain terutama pola dan dinamika politik wilayah
kawasan ini dalam perkembangannya menunjukan yang sangat berbeda.Sisi kultural perkembangan
islamisasi menunjukan keunikan dimana pengaruh lokal yang besar terhadap
jatidiri islam di Kawasan Asia Tenggara ,hal ini dikarenakan adanya perbedaan
proses historis islamisi dengan kawasn lain,harmonisasi damai yang dibawa para
pedagang.
a. Aspek Politik dan Pemerintahan.
Pada aspek
politik dan pemerintahan setelah Islam masuk maka terbentuklah
kerajaan-kerajaan Islam di Asia Tenggara yang melanjutkan sistem
kerajaan-kerajaan warisan terdahulu dari Hindu-Budha tetapi terpengaruh corak
dari Persia dan Turki dengan menerapkan sistem kesultanan yang dipimpin seorang
sultan,ini terlihat di Indonesia seperti Samudera Pasai ,kesultanan Aceh
Darusalam di Sumatera,di Jawa ada kesultanan Demak,Cirebon,Banten dan
Mataram.Di Sulawesi terdapat Gowa Talo,Makasar,Di kalimantan serta di Maluku
ada Tidore dan Ternate.Dalam perkembangan sejarahnya berbagai kerajaan-kerajaan
Islam di Indonesia pasca Perang Dunia II melebur kedalam negara Republik
Indonesia tapi secara sosial dan budaya pengaruh keraton/istana kesultanan ini
masih terasa di masyarakat. Di Malaysia penggunaan sistem kesultanan sampai
sekarang masih digunakan,dimana Malaysia sebagai negara yang berbentuk federasi
monarki yang berdasarkan asas Islam,dengan
kepala negaranya dipegang sultan.Di Semenanjung Malaya, pada abad ke 10 M daerah
kekuasaan kerajaan Malaka telah menerima Islam.Sampai kini islam menjadi agama
negara resmi federasi Malaysia.[7]
Undang-undang Malaka (dikompilasi tahun 1450) dengan jelas berisi hukum Islam
yang menetapkan bahwa pemerintahan malaka harus dijadikan sesuai dengan hukum
Qurani.[8]
Di Brunai yang menyatakan kemerdekaan
tahun 1984,konstitusinya menggungakan negara Islam beraliran Ahlus sunnah wal
jamaah,dimana kepala negara di pegang seorang sultan.Penyebaran Islam berasal
dari Jawa,dimana masyarakat Brunai pada lima abad lalu yang bermukim di
Jerudong disebut oarang Kedayan yang berasal dari Jawa.leluhur mereka tiba di
brunai di masa daulat Sultan Bolkiah.inilah suku pertama yang tinggal di Brunai.[9]
Di Philipina sekarang Islam menjadi
minoritas,sebelum pendudukan kolonial Spanyol terdapat Kesultanan Sulu.Sejarah
hubungan antara kaum Muslimin di Selatan atau Moro dan penguasa kolonial
Spanyol merupakan sejarah konfrontasi abadi.Setelah Philipina merdeka pada 4
juli 1946 sampai sekarang konflik antara kaum Muslim Moro di Mindano dengan
pemerintah terus berlanjut beleum terselesaikan.Berbeda dengan di Indonesia
meskipun bukan berbentuk negara Islam,Malaysia,Brunai dan Singapura Islam
menjadi mayoritas. Di negara Thailand,Kamboja,Laos, Vietnam,Myanmar, Philipina
dan Timor Leste Kaum Muslimin sebagai minoritas,meskipun demikian dinamika
keislamannya sedang menggeliat.
b. Aspek Hukum,Pendidikan,Sosial dan Budaya.
Kawasan Asia Tenggara terbagi dalam dua
wilayah yaitu pertama wilayah negara
negara yang secara geografis menyatu dengan daratan benua Asia yaitu Thailand,
Laos, Kamboja, Vietnam, Myammar (Burma), Malaysia bagian barat. Kedua
negara-negara yang secara geografis diwilayah kepulauan seperti Indonesia,
Singapura, Philipina,Brunai Darusalam,Malaysia bagian Timur dan Timor
Leste.Secara geografis kawasan Asia Tenggara ini sangat strategis terutama bagi
negara kepulauan seperti Indonesia karena merupakan jalur perdagangan dan
pelayaran internasional sejak pada Abad I Masehi.Jalur yang menghubungkan para
pelayar dan pedagang antara Asia Barat (Arab,Persia), Asia Selatan (India)
dengan Asia Timur (Cina) selain urusan perdagangan juga memberikan pertukaran
dan masuknya pengaruh agama, budaya dari luar yang merubah tatanan sosial di
kawasan Asia Tenggara,lihatlah masuknya pengaruh budaya India yang membawa
ajaran Hindu-Budha menjadikan kawasan ini terbentuk menjadi berbagai
kerajaan-kerajaan yang bersifat Hinduisme-Budhaisme seperti di Nusantara ada
Sriwijaya,Majapahit,Pajajaran dll di Thailand ada Ayutthia, Campa di Kamboja.Begitu
pula islam dengan mudahnya masuk ke wilayah ini.Kemudian memunculkan
pemerintahan yang berdasarkan Islam,masuknya kolonialisme dari Eropa yang
kemudian direspon perlawanan dengan semangat keagamaan dalam hal ini Islam.
Dari berbagai pergumulan
sosial,ekonomi,politik,agama dan budaya melahirkan tatanan yang kuat dalam
melaksanakan aspek keislaman.Hasil dari kekuatan-kekuatan yang kompleks ini,
kawasan Asia Tenggara khususnya dikepulauan Nusantara akhirnya menjadi suatu kawasan
kebudayaan yang dalam banyak hal sangat unik bagi keseluruhan dunia Islam
lainya. Kompleksitasnya Malaysia – Indonesia sebagai penganut hukum mazhab
Syafi’I sebagai ciripokok, dalam aspek-aspek yang lebih jauh dibandingkan
kawasa-kawasan dunia Islam lainnya, sekalipun penggunaannya hanya sebatas pada
hukum keluarga saja.kekuatan mazhab ini dalam aspek lainnya belum pernah dicoba
secara maksimal seperti hukum resmi negara[10]
Dalam pendidikan pesantren merupakan
titik sentral studi perkembangan Islam di Kawasan ini,pada awalnya merupakan
pusat studi dari para Bikshu yang mendalami ajarannya di tempat mandala,
kemudian oleh para sufi polanya dirubah menjadi pusat pembelajaran agama Islam
secara resmi tetapi ada juga para sufisme yang meralisasikan dirinya pada
kehidupan sosial kemasyarakatan dalam menerapkan ajarannya sebgai model
pembelajaran.
Dalam aspek budaya menunjukan keunikan
yang tidak dapat ditemukan di kawasan Islam yang lain,dalam bentuk seni musik,
seni tari,seni teater dan bentuk pertunjukan yang lain masih tetap
dipertahankan adanya unsur-unsur Hindu-Budha dan warisan asli
pribumi yang mewarnai seni tradisi Islam.Hal lainnya terdapat pada seni
arsitektur dalam mesjid-mesjid kuno dan mesjid baru yaang tetap melestarikan
gaya lokal ketimbang meniru bentuk-bentuk gaya mesjid yang lebih universal
seperti gaya Persia, India, atau Turki yang banyak ditemukan di kawasan dunia
Islam lainnya.Bahkan terdapat kearifan lokal dimana suara untuk memanggil masuk
waktunya shalat disamping menggunakan adzan juga memakai beduk yang selalu ada
diberbagai sudut mesjid.biasanya beduk dipukul sesuai jumlah rakaat shalat
wajib yang akan dilaksanakan.
Adanya pengalaman historis pada masa kolonialisme
di kawasan Asia Tenggara membentuk pola keragaman dalam pemerintahan, seperti
Malaysia, Brunai,Singapura berada dalam cengkraman kolonial Inggris ,Indonesia
diduduki kolonial Belanda.Sedangkan Laos,Vietnam dan kamboja pernah dibawah
kolonial Perancis, begitu pula Philipina di bawah cengkraman kolonial
Spanyol.Adanya pengaruh secara langsung yang berkaitan dengan potret sosial,
ekonomi, ideologi,kelembagaan dan ekpresi politik menjadikan menggunakan bentuk
Kerajaan seperti Malaysia, Brunai atau bentuk Republik seperti Indonesia,
Philipina dan Singapura.Dalam pengembangan Islamisasi di Asia Tenggara masa
modern sebagai tulang punggung pengembangan Islam terbentuk organisasi-organisasi keislaman
seperti Syarikat Islam, Muhamadiyah, Al Irsyad, Nahdathul Ulama serta Persatuan
Islam di Indonesia.
Penutup
Perkembangan Islam di bumi Nusantara sungguhlah hebat
hampir di semua lini kehidupan kemasyarakatan terpengaruh dengan ajaran Islam. Dalam
kehidupan sosial kesaharian saja kita dapat menjumpai tradisi dan ajaran Islam
saling mengisi dan berkolaborasi,ketika saling bertemu yang terucap adalah
salam dan jawabannya,penggunaan nama orang mengindikasikan bercorak
Islam,bertebarannya mesjid bahkan setiap Rukun Warga memilikinya,perkembangan
seni kaligrafi yang besar,berbagai budaya dan seni yang bersifat
Islam,penggunaan hukum perkawinan yang
mengadopsi ajaran Islam,ketika bulan Ramahdan tiba suasana
Islami sangat kental sekali meskipun Indonesia bukan negara berdasarkan
Islam,tetapi penggunaan asas Islam ada yang diterapkan dalam sendi-sendi
kehidupan bermasyarakat.Apabila melihat data jumlah penduduk, Kawasan Asia
Tenggara merupakan wilayah yang
berpenduduk Muslim yang terbesar di dunia, pendek kata penganut dan ajaran
Islam sangatlah terasa berurat dan mendarahi dalam segala aspek kehidupan
masyarakat di Asia Tenggara khusnya di Indonesia.
Keunikan Islam di Asia Tenggara tidak
terlepas dalam proses penyebarannya yang dilakukan para pedagang Islam dengan
jalan damai,ditambah dengan perpaduan unsur-unsur lokal yang bersatu dengan
ajaran Islam memperkaya budaya Islam di Asia Tenggara yang berbeda dengan
kawasan Islam lain ,tidak terjadinya arabisasi.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Martin
van Bruinessn,Pesantren dan Kitab Kuning,Bandung:Mizan
2001,
2.
Ahmad Mansur Suryanegara, Menemukan Sejarah,
1998, cet. IV, Mizan Bandung,
3. Ajid
Thohir,Studi Kawasan Dunia Islam
,Raja Grafindo,Jakarta 2007
4. Ajid
Thohir ,Perkembangan Peradaban Di kawasan
Dunia Islam,Rajagrafindo Persada,Jakarta 2004
5.
Dr. Uka Tjandrasasmita,
Kedatangan dan Penyebaran Islam , 2002, Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta,
6.
Sartono Kartodirjo, Marwati Djoned Poesponegoro,Nugroho
Noto Susanto, Sejarah Nasional III,
Edisi pemuthakiran ,Balai Pustaka, Jakarta, 2010
7.
Ahmad Mansur Suryanegara,
Api Sejarah, Salamdani
PustakaSemesta, Bandung, 2009
8.
Sir Thomas Arnold W, Sejarah
Da,wah Islam, Penerjemah Drs. H.A.
Nawawi Rambe, Wijaya, Jakarta, 1979
9. Hamka,
Sejarah Umat Islam Indonesia jilid IV,Jakarta:Bulan
Bintang,1982
10. Azyumardi
Azra,Jaringan Ulama Timur Tengah dan
Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII,Bandung ,Mizan 2000
11. Kamus
Besar Bahasa Indonesi,Edisi ketiga,Balai Pustaka ,Jakarta 2002
[1] KBBI,edisi ketiga,Pusat Bahasa Depdiknas,Balai Pustaka,hal 518
[2] Martin van Bruinessn,Pesantren
dan Kitab Kuning,(Bandung:Mizan 2001),Mansyur Suryanagara,Menemukan
Sejarah(Bandung Mizan 2000),Ajid Thohir,Studi
Kawasan Dunia Islam hal.394(Raja Grafindo,Jakarta 2007)
[3] Hamka, Sejarah Umat Islam Indonesia jilid IV,(Jakarta:Bulan
Bintang),1982, Ajid Thohir,Studi Kawasan Dunia Islam hal.395(Raja
Grafindo,Jakarta 2007)
[4] Azyumardi Azra,Jaringan Ulama
Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII.(Bandung, Mizan,2000),
Ajid Thohir,Studi Kawasan Dunia Islam hal.396(Raja Grafindo,Jakarta 2007)
[5] Ajid Thohir,Perkembangan
Peradaban Di Kawasan Di Kawasan Dunia Islam,Rajagafindo,Jakarta 2004 hal
270
[6] Surin Pitsuwan,Islam di
Muangthai,nasionalisme Melayu Masyarakat Patani,trj.Hasan
Basari,(Jakarta;LP3S,1989),
[7] Undang-undang Federal menyatakan bahwa Islam adalah agama
federasi,The Constitution of Malaysia,Malaysia Law journal (Singapore,1979)
hal.35-37
[8] Ajid Thohir,Perkembangan peradaban Di Kawasan Dunia Islam,rajgrafindo,Jakarta
2004,hal 266
[9] Ibid hal.262
INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN NYOMAN DI NMR 0 8 5 1 4 5 2 9 7 1 6 7 JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
BalasHapusINGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN NYOMAN DI NMR 0 8 5 1 4 5 2 9 7 1 6 7 JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN NYOMAN DI NMR 0 8 5 1 4 5 2 9 7 1 6 7 JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT