PERJUANGAN MEMBEBASKAN IRIAN BARAT
by Asep sofiawan Rozal Materi untuk SMP Kls 9
Latar Belakang Pembebasan Irian Barat
u Isi perjanjian KMB bahwa Belanda akan menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia satu tahun setelah pengakuan kedaulatan.
u Belanda tidak menempati Janjinya
u Semua bekas jajahan Belanda menjadi bagian dari RI
u Belanda tidakan berniak baik dalam menyelesaikan Irian Barat
u Irian barat bagian darai NKRI secara Historis
2.Perjuang Indonesia dalam Pembebasan Irian Barat
A. Perjuangan Diplomasi
u a.Tanggal 4 Desember 1950 diadakan konferensi Uni Indonesia Belanda. Dalam konferensi itu Indonesia mengusulkan agar Belanda menyerahkan Irian Barat secara de jure. Namun ditolak oleh Belanda.
u b.Pada bulan Desember 1951 diadakan perundingan bilateral antara Indonesia dan Belanda. Perundingan ini membahas pembatalan uni dan masuknya Irian Barat ke wilayah NKRI, namun gagal.
u c.Pada bulan September 1952, Indonesia mengirim nota politik tentang perundingan Indonesia Belanda mengenai Irian Barat, namun gagal.
u d. Perjuangan Diplomasi Tingkat Internasional
u 1) Dalam Konferensi Colombo bulan April 1954, Indonesia memajukan masalah Irian Barat. Indonesia berhasil mendapat dukungan.
u 2) Pada tahun 1954 Indonesia mengajukan masalah Irian Barat dalam sidang PBB. Namun mengalami kegagalan karena tidak memperoleh dukungan yang kuat.
u 3) Dalam KAA tahun 1955 Indonesia mendapat dukungan dalam masalah Irian Barat
B.Perjuangan melalui Konfrontasi
a.Konfrontasi Ekonomi
1) Nasionalisasi de javasche Bank menjadi Bank Indonesia tahun 1951.
2) Pemerintah Indonesia melarang maskapai penerbangan Belanda (KLM) melakukan penerbangan
dan pendaratan di wilayah Indonesia.
3) Pemerintah Indonesia melarang beredarnya terbitan berbahasa Belanda.
4) Pemogokan buruh secara total pada perusahan- perusahaan Belanda di Indonesia yang
memuncak pada tanggal 2 Desember 1957.
5) Semua perwakilan konsuler Belanda di Indonesia dihentikan mulai 5 Desember 1957
b.Konfrontasi Politik
1.Tahun 1956 secara sepihak Indonesia membatalkan hasil KMB
2.Tgl.17 Agustus 1956 Indonesia membentuk Provinsi Irian Barat dengan ibukotanya Soa Siu.
Gubernurnya Zainal Abidin Syah. Selanjutna
Gubernurnya Zainal Abidin Syah. Selanjutna
3.Tgl.4 Januari 1958 pemerintah membentuk Front Nasional Pembebasan Irian Barat (FNPIB) Tujuannya untuk mengerahkan massa dalam upaya pembebasan Irian Barat. Ketegangan
4. Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda pada tanggal 17 Agustus 1960.
c.Konfrontasi Militer
1.Presiden Soekarno membentuk Tri Komando Rakyat (TRIKORA) tgl 19-12- 1961 diYogyakarta
Berikut isi lengkap Trikora :
u 1. Gagalkan pembentukan “Negara Boneka Papua” buatan Belanda kolonial.
u 2. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia.
u 3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuanTanah
Air dan Bangsa.
Tindak lanjut dari Trikora, pemerintah mengambil langkah-langkah berikut :
1) Membentuk Provinsi Irian Barat gaya baru dengan ibukota Kota Baru.
2) Membentuk Komando Mandala Pembebasan Irian Barat pada tanggal 13 Januari 1962. Sebagai
Panglima Komando Mandala ditunjuk Mayjen Soeharto. Markasnya berada di Makasar.
Berikut ini tugas Komando Mandala Pembebasan Irian Barat :
u 1) Merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi-operasi militer.
u 2) Menciptakan daerah bebas secara defacto atau mendudukkan unsur kekuasaan RI di
Irian Barat
u 3) Fase konsolidasi dengan mendudukkan kekuasaan-kekuasaan RI secara mutlak di
seluruh Irian Barat,Awal tahun 1964.
u Pada tgl.15 Januari 1962 terjadi peristiwa Laut Aru. Ketiga MTB yaitu MTB RI Macan Tutul,MTB RI
Harimau, dan MTB Macan Kumbang diserang oleh Belanda dari laut dan udara. Ketika itu ketiga kapal sedang mengadakan patroli di Laut Aru
Harimau, dan MTB Macan Kumbang diserang oleh Belanda dari laut dan udara. Ketika itu ketiga kapal sedang mengadakan patroli di Laut Aru
Dalam rangka konfrontasi, pemerintah mengadakan operasi militer :
u Operasi Serigala (di Sorong dan Teminabuan),
u Operasi Naga (di Merauke),
u Operasi Banteng Ketaton (di Fak-Fak dan Kaimana),
u Operasi Jaya Wijaya.
u Operasi Wisnumurti
3.Pelaksanaan Pepera di Irian Barat
u Konfrontasi Indonesia dengan Belanda mengenai Irian Barat mendapat perhatian dunia.PBB mengutus Ellsworth Bunker (seorang diplomat Amerika Serikat) untuk menengahi perselisihan . Bunker mengajukan rencana penyelesaian Irian Barat yang terkenal dengan nama Rencana Bunker (Bunker’s Plan).
Berikut ini isi Rencana Bunker:
u 1 . Belanda menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia melalui UNTEA.
u 2. Rakyat Irian Barat harus diberi kesempatan untuk menentukan pendapat, apakah ingin
memisahkan diri atau tetap bersatu dengan RI.
u 3. Pelaksanaan penyelesaian Irian Barat selesai dalam jangka waktu dua tahun.
u 4. Untuk menghindari bentrokan fisik di antara pihak yang bersengketa diadakan masa peralihan di bawah pengawasan PBB selama satu tahun.
Perjanjian New York,15 Agustus1962 :
u 1. Penghentian permusuhan.
u 2. Setelah persetujuan disahkan, paling lambat 1 Oktober 1962
UNTEA menerima Irian Barat dari Belanda. Sejak saat itu, bendera Belanda diturunkan dan diganti dengan bendera PBB.
u 3. Pasukan Indonesia tetap tinggal di Irian Barat yang berstatus di bawah UNTEA.
u 4. Angkatan Perang Belanda dan pegawai sipilnya berangsur-angsur dipulangkan dan harus selesai paling lambat 11 Mei 1963.
u 5. Bendera Indonesia mulai berkibar 31 Desember 1962 di samping bendera PBB.
u 6. Pemerintah RI menerima pemerintahan di Irian Barat pada tanggal 1 Mei 1963.
u 7. Pada tahun 1969 diadakan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera).
u Sebagai tindak lanjut dari Persetujuan NewYork, Sekjen PBB menunjuk Rolsz Bennet dari Guatemala sebagai Gubernur UNTEA merangkap wakil Sekjen PBB di Irian Barat. Berdasar Persetujuan New York tahun 1962, di Irian Barat diselenggarakan “act of free choice” atau Penentuan Pendapat Rakyat (pepera). Dewan Musyawarah Pepera dengan suara bulat memutuskan bahwa Irian Barat tetap merupakan bagian dari Republik Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar